Hukum dan KriminalKatinganProvinsi Kalimantan Tengah

Syukuran Berujung Petaka : Oknum Kades di Katingan Bacok Warga Pakai Mandau

×

Syukuran Berujung Petaka : Oknum Kades di Katingan Bacok Warga Pakai Mandau

Sebarkan artikel ini
FOTO : Korban Edi, saat mendapat perawatan medis usai mengalami penganiayaan oleh oknum Kades.

KASONGAN – KaltengAkses.com – Suasana hangat pesta syukuran di Desa Tumbang Jala, Kecamatan Petak Malai, Kabupaten Katingan, mendadak berubah jadi horor. Seorang oknum Kepala Desa (Kades) berinisial P diduga mengamuk dalam keadaan mabuk dan menyerang warga dengan senjata tajam jenis mandau, Jumat 6 Juni 2025.

Akibat insiden itu, tiga orang warga menjadi korban penganiayaan brutal yaitu Yanti (44), Sitisara (43) seorang warga setempat, dan Edi (46) anggota Linmas yang saat itu tengah bertugas mengamankan acara.

Kapolres Katingan AKBP Chandra Ismawanto, melalui Kapolsek Sanaman Mantikei Iptu Suwardi, membenarkan kejadian yang mengejutkan warga setempat ini.“Korban merasa keberatan dan sudah membuat laporan resmi. Kami masih mendalami keterangan para saksi,” ucap Kapolsek, Sabtu 7 Juni 2025.

Dijelaskan kejadian bermula saat pesta hiburan orgen tunggal digelar di rumah seorang warga bernama Meter. Sekitar pukul 22.00 WIB, oknum Kades naik ke atas panggung dan tiba-tiba menyindir Linmas di hadapan para tamu.“Linmas jangan hanya terima gaji buta saja,” ucap pelaku lantang.

Sindiran itu memicu kemarahan Edi, petugas Linmas yang merasa tersinggung. Dia naik ke panggung dan menanyakan maksud pernyataan tersebut. Namun, pelaku malah menantang duel. “Bahanyi lah ihko dongak ku!” (Berani lah kamu dengan saya), katanya.

Tak disangka, beberapa menit setelah turun dari panggung, pelaku kembali ke lokasi pesta sambil membawa parang jenis mandau. Tanpa peringatan, Pelaku langsung menyerang ketiga korban dengan membabi buta.

Edi mengalami luka di bagian pundak dan wajah, sementara Yanti dan Sitisara juga terkena sabetan. Beruntung, Edi sempat melawan dan menjatuhkan pelaku ke tanah.

Ketiga korban langsung dilarikan untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisi mereka kini dikabarkan mulai membaik. “Kami masih lakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti,” tambah Kapolsek Suwardi.

Peristiwa ini menyisakan trauma bagi warga yang menyaksikan langsung kejadian berdarah tersebut. Banyak yang mengecam keras tindakan pelaku, terutama karena Pelaku merupakan pejabat desa yang seharusnya jadi panutan. (AA/KS)

error: Konten di proteksi