Berita EksekutifKatinganNasionalProvinsi Kalimantan Tengah

Wujud Nyata Komitmen Pemkab Katingan Lestarikan Budaya Daerah Melalui Festival

×

Wujud Nyata Komitmen Pemkab Katingan Lestarikan Budaya Daerah Melalui Festival

Sebarkan artikel ini
FOTO : Bupati Katingan Saiful, didampingi Ketua DPRD Katingan saat secara resmi membuka Festival Budaya PHS.

KASONGAN, kaltengakses.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal melalui pelaksanaan Festival Budaya Penyang Hinje Simpei (PHS) tahun 2025. Kegiatan ini resmi dibuka Bupati Katingan, Saiful, pada Jumat malam, 18 Juli 2025, di Stadion Sport Center Kasongan.

Acara pembukaan berlangsung meriah dengan ditandai pemukulan gendang oleh Bupati bersama Ketua DPRD Katingan, Marwan Susanto. Festival budaya tersebut menjadi bagian penting dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Katingan yang ke-23, dan dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari Forkopimda, tokoh adat, perwakilan OPD, pelaku seni, hingga masyarakat umum.

Bupati Katingan Saiful menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran dan pelestarian nilai-nilai budaya Dayak. Kemudian, menekankan pentingnya melibatkan generasi muda agar terus mengenal dan mencintai budaya daerahnya.

“Semoga kegiatan ini menjadi momentum untuk menguatkan jati diri daerah serta mempererat persatuan melalui seni dan budaya. Saya minta semua pihak, termasuk para camat, pelatih, dan pendamping, mendukung penuh para peserta selama festival berlangsung,” ucap Saiful.

Ketua Panitia, Kalpin, melaporkan bahwa total peserta mencapai 393 orang dari 13 kecamatan. Mereka akan bersaing dalam sejumlah kategori lomba seperti Parade Tari Daerah, Karungut, Lawang Sakepeng, Manyipet, serta Pawai Budaya. Menurutnya, partisipasi tahun ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap seni tradisional.

Lebih lanjut, Kalpin menyebut bahwa dua peserta Katingan yang berprestasi di ajang Festival Budaya Isen Mulang tingkat provinsi akan diberangkatkan ke ajang nasional FORNAS VII di Provinsi NTB.

“Ini menjadi motivasi besar bagi kita semua, bahwa seni tradisional kita punya tempat di tingkat nasional dan patut terus dikembangkan,” tutupnya. (AKMERA)

error: Konten di proteksi